Tempel (KUA), Tim Safari Tarawih Kabupaten Sleman mengunjungi Masjid Al Muttaqien, Padukuhan Gendol Kulon, Desa Sumberrejo, Kecamatan Tempel, Senin (27/05/2019). Ini merupakan putaran terakhir safari tarawih tingkat Kabupaten Sleman. Tim yang dipimpin langsung oleh Bupati Sleman, Drs. H. Sri Purnomo, MSi. Rombongan diterima langsung oleh Camat Tempel, Muspika dan Kepala Desa se-Kecamatan Tempel beserta jajaranya. Dalam sambutannya, mewakili tuan rumah Camat Tempel, Setiharno, S.IP, mengucapkan selamat datang kepada Bapak Bupati Sleman beserta segenap tim safari tarawih, dan juga melaporkan keadaan kecamatan Tempel yang sangat kondusif pasca pemilu dan juga penetapan hasil pemilu oleh KPU.
Bupati Sleman , Drs. H Sri Purnomo, MSi menyampaikan sambutan.
Sedangkan Bupati Sleman dalam sambutanya, berterima kasih kepada takmir Masjid Al Muttaqin dan warga masyarakat Padukuhan Gendol Kulon khususnya yang sudah berkenan menerima kedatangan tim safari tarawih kabupaten Sleman, dan juga mengapresiasi kepada pemerintah kecamatan Tempel yang berhasil menciptakan suasana kondusif pasca pemilu, dimana tingkat partisipasi pemilih yang cukup tinggi di kecamatan Tempel. Beliau berharap suasana kondusif tersebut dapat di jaga, sehingga dapat mendukung kekhusyukan ibadah di bulan Ramadhan. Dalam kesempatan itu, bupati juga menyampaikan bantuan dana, baik dari Pemkab Sleman, Baznas Sleman, SKPD di Kabupaten Sleman dan juga dari donatur yang keseluruhan berjumlah Rp. 23.436.500,- yang diterima langsung oleh ketua takmir masjid setempat. Selain bantuan berwujud uang, juga diserahkan bantuan mukena dan sarung dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman yang diserahkan langsung oleh Kepala Kemenag Sleman, Drs. H. Sa'ban Nuroni, MA, dan juga bantuan dari lembaga sosial lainnya.
Kakankemenag Sleman, Drs. H Sa,ban Nuroni, menyerahkan bingkisan
Acara ditutup dengan kultum yang disampaiakan oleh Kepala KUA Kecamatan Tempel, Sigit Purnomo, SH, MH. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan pentingnya berhati-hati dalam menggunakan media sosial, karena saat ini banyak sekali beredar berita bohong atau hoax dang dapat membuat resah masyarakat, atau bahkan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Beliau juga mengutip sebuah riwayat yang menceritakan bahwa berita bohong atau hoax juga pernah terjadi di jaman Rasululloh SAW yang menimpa istri Rasulullah, Aisyah RA. Beliau berharap agar semua lebih bijak dalam menggunakan media sosial.(whd.bimasislam.sleman)