Kamis, 06 Desember 2018

Perangkat kartu Nikah sudah ada

Perangkat cetak kartu nikah

Tempel ( KUA ) Penghulu dan operator simkah KUA kecamatan Tempel mengikuti pelatihan dan peluncuran kartu nikah di Aula lantai 3 Kementerian Agama Kabupaten  Sleman Kamis  (06/12/2018) .

Hal ini dalam  rangka mensukseskan program kartu nikah Kementerian Agama Republik Indonesia. Dalam pembukaan nya Kasi Bimas Islam kabupaten Sleman Drs. H. Sugito M.si mengatakan bahwa KUA kecamatan harus peka dan siap dalam menghadapi kemajuan zaman dan era digital.

Dengan adanya kartu nikah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat dan semakin prima KUA dalam pelayanan publik nya. (Arf)
Uji coba kartu nikah

Rabu, 28 November 2018

kunjungan Bimas Islam Kuloonprogo "Sudah Seharusnya kakak beradik saling mengunjungi"

Kepala KUA Tempel sebagai tuan Rumah sekaligus membuka acara kunjungan

KUATEMPEL.BLOGSPOT.COM- Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tempel kembali menerima kunjungan pada hari ini Rabu (28/11/2018) dari Bimas Islam Kabupaten  Kulonprogo beserta rombongan.
Kasi Bimas Islam kemenag Sleman memberikan Sambutan
Rombongan yang di pimpin oleh Kepala Seksi Bimas Islam kabupaten Kulonprogo Saiful Hadi, S.Ag. M.Pd.I ini  disambut Kepala Seksi Bimas Islam Kabupaten Sleman Abdu  Naim, S.Ag yang  didampingi oleh kepala KUA kecamatan Tempel Sigit Purnomo, SH, MH
Dalam sambutanya kepala seksi bimas islam sleman mengungkapkan kebahagiannya bisa mendapatkan kunjungan dari keluarga besar kementerian agama yang satu propinsi, " yang dari luar propinsi saja menjalin silahturahmi, mosok yang dekat kok malah tidak" begitu kata beliau. Selain itu juga beliau menyarankan kepada KUA-KUA yang akan maju ke lomba KUA teladan terutama KUA di sleman atau di Kulonprogo untuk mengikuti tren inovasi yang dikembangkan Bimas Islam pusat seperti program unggulan "pusaka Sakinah" dan lain-lainya.
kepala Seksi Bimas Islam kemenag Kulonprogo memberikan prakata
Sedangkan Kepala Seksi Bimas Islam kabupaten Kulonprogo Saiful Hadi, S.Ag. M.Pd.I dalam prakatanya mengutip hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi :
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ”
dari Anas bin Maalik radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahim” [Shahiih Al-Bukhaariy no. 2067].
Sehingga kunjungan ini diharapkan dapat meluaskan rizki bagi yang dikunjungi ataupun yang berkunjung. Tentunya makna rizki yang luas termasuk dapat melayani masyarakat luas dengan maksimal.
dialog dengan kepala KUA kec. Tempel
Pada kesempatan yang baik ini, Sigit Purnomo sebagai satu-satunya kepala KUA di DI. Yogyakarta yang diundang kementerian  Pan & RB untuk mengikuti standar pelayanan public dan mewakili kemeterian agama untuk penilaian aplikasinya di KUA membeberkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan public yang maksimal dan prima sehingga kepuasan masyarakat menjadi tujuan utama dalam pelayanan KUA-KUA yang ada.
Kunjungan yang berlangsung kurang lebih dua jam ini, diakhiri dengan harapan dan doa kepada Allah Subhana wata'ala agar petunjuk dan pertolongaNya senantiasa mengiringi seluruh ASN Kementerian Agama dalam melayani masyarakat Indonesia sehingga moto kementerian Agama Ikhlas beramal dapat terwujud dengan Baik (Arf)


kemesraan dua kepala seksi Bimas Islam Kab. Sleman dan kab. Kulonprogo



Senin, 29 Oktober 2018

Kunjungan dari Kementerian Agama Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan

KUA (Tempel) Adalah Kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan kata-kata ketika kami dikunjungi keluarga besar Kementerian Agama dari seluruh Nusantara. Dan dalam kesempatan ini Senin (22/10/2018) KUA Tempel mendapatkan kunjungan dari Kementerian Agama Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan.

Pimpinan Rombongan memberikan sambutan, didampingi Kepala KUA Tempel

Selain saling berkenalan, Tukar pengalaman dan saling memotivasi merupakan agenda yang sangat luar biasa, mengingat pentingnya pelayanan publik di negeri tercinta kita ini.
Lebih-lebih KUA adalah ujung tombak pelayanan di Kementerian Agama yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.


Beberapa pokok fasilitas dan prinsip pelayanan publik yang maksimal dan nyaman bagi masyarakat menjadi topik yang hangat selama kunjungan berlangsung.
Kunjungan ini diakhiri dengan observasi lapangan ke setiap sudut kantor KUA kec Tempel yang sederhana. (arf/whd)

Kafilah Kecamatan Tempel sabet 12 piala di ajang MTQ tingkat Kabupaten Sleman

Tempel (KUA), Seperti yang telah diperkirakan oleh team  LPTQ Kecamatan Tempel yang diketuai Sekretaris Kecamatan Tempel Ibu Artoni Suwasti, SH, MSi walau tidak menetapkan target, kita tetap akan membawa pulang piala tidak hanya satu. Meskipun kita mengirim peserta musabaqoh Tilawatil Qur'an yang masih tergolong baru dan belum pernah mengikuti lomba, tetapi anak-anak ini adalah para santri yang setiap harinya berkecimpung dengan ilmu agama, terangnya di sele-sela pembinaan dan pelepasan kafilah MTQ Kecamatan Tempel.

Pembinaan Kafilah oleh Ketua LPTQ Tempel di dampingi Official

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala KUA Kec Tempel, selaku penasehat  LPTQ yang berada di lokasi perlombaan bertempat di SD Model, Kayen, Wedomartani Kecamatan Ngemplak pada Sabtu (27/10/2018) kemarin,


Kafilah MTQ Kecamatan Tempel sedang mengikuti breaving

Kafilah Kecamatan Tempel berjumlah 37 orang, yang terdiri dari 32 peserta dan 5 official dikirim untuk ikut serta dalam perlombaan tersebut yang terdiri dari 7 cabang lomba, dan terbagi menjadi 20 golongan.


Kafilah Kecamatan Tempel, foto bersama sebelum berangkat ke arena MTQ

Hasil nya tidak sia-sia, meskipun tidak berhasil menjadi Juara umum seperti yang pernah diraih Kafilah Kecamatan Tempel pada gelaran MTQ Kabupaten Sleman Tahun 2016 di Kecamatan Seyegan, setidaknya 12 piala berhasil dibawa pulang kafilah kecamatan Tempel. Adapun cabang lomba yang berhasil dimenangkan adalah :
1. Cabang Tilawah Remaja Putra atas nama Zaki Taqiyudin R, yang meraih Juara III
2. Cabang  Tartil Putra atan nama Zulkifli Noor, yang meraih Juara III
3. Cabang Tahfidz 1 Juz dan Tilawah Putri atas nama Nurlaila Syahida, yang meraih Juara III
4. Cabang Tahfidz 5 Juz dan Tilawah Putra atas nama Lalu Ami Azis Saputra, yang meraih Juara II
5. Cabang Tahfidz 10 Juz Putra atas nama Arridlo, yang meraih Juara III
6. Cabang Tahfidz 10 Juz Putri atas nama Aulia Nur Faiza, yang meraih Juara III
7. Cabang Tahfidz 20 Juz Putra atas nama Bagas Chandra Permana, yang meraih Juara I
8. Cabang Tahfidz 20 Juz Putri atas nama Viola Aprilia, yang meraih Juara II
9. Cabang Tahfidz 30 Juz Putri atas nama Khoirunnisa Shofwatul Laili, yang meraih Juara III
10. Canag Tafsir Bahasa Arab Putri atas nama Aisyah Amalia Putri, yang meraih  Juara I
11. Cabang Syahril Qur'an Putri  atas nama Shevia Azzahra, Kuni Wafia dan Sulistyandari Dwi,
      yang meraih Juara III
12. Cabang Khot Kontemporer Putri atas nama Ike Widya Ulfah yang meraih Juara I


Kafilah Kecamatan Tempel menerima Trophy didampingi Official

Semoga hasil ini tidak membuat LPTQ kecamatan Tempel menjadi jumawa tetapi malah semakin bersemangat untuk meningkatkan hasil yang sudah ada dan menerapkan ilmu Agama dilingkungan wilayah kecamatan Tempel sehingga bermanfaat bagi masyarakatnya baik di dunia maupun akhirat.
(arf.whd)

Senin, 22 Oktober 2018

Pemasangan papan ikrar wakaf IPAL KOMUNAL

Tempel (KUA) Ada yang berbeda dalam pemasangan papan tanah wakaf yang dilaksankan oleh Penyelenggara Syariah bidang wakaf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman. Pada hari Kamis (18/10), yaitu yang biasanya wakaf hanya seputaran tempat ibadah masjid, musholla atau madrasah pondok pesantren dan sejenisnya, maka di kecamatan Tempel ada sebidang tanah wakaf yang diperuntukkan untuk IPAL komunal yang bertempat di Padukuhan Kadirojo Margorejo Tempel.


Tanah Wakaf yang diperuntukkan IPAL Komunal di Kadirojo Margorejo Tempel

Ketika dikonfirmasikan kepada staf penyelenggara Binsyar yang membidangi wakaf pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Bapak Margono, S.HI,  yang berada di lokasi pada saat pemasangan plang atau papan nama wakaf didampingi Bapak R. Dwinta Sudibya staf KUA Kecamatan Tempel yang membidangi wakaf membenarkan hal tersebut.




























Lalu ketika ditanya apa IPAL itu? Dipergunakan untuk apa tanah wakaf itu?, Beliau menjelaskan bahwa IPAL Komunal (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) Komunitas adalah pengolahan limbah seperti limbah Rumah tangga, WC atau yang lainnya yang digunakan secara bersama sama oleh warga. Limbah-limbah dari rumah rumah warga dialirkan melalui jaringan perpipaan yaitu bak kontrol dan juga lubang perawatan  Unit pengolah limbah tersebut sangat bermanfaat, sehingga yang awalnya limbah tersebut berbahaya bagi lingkungan, diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Karena selain aman bagi kesehatan masyarakat, limbah yang terolah bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.
Ini merupakan pertama dan satu-satunya di Kabupaten Sleman, penggunaan Tanah Wakaf untuk kepentingan umum selain tempat Ibadah, terangnya.

































Selain memasang papan ikrar wakaf di IPAL komunal tersebut, pada hari yang sama dipasang papan ikrar di empat titik yang lain di wilayah kecamatan Tempel. Yaitu  Masjid Al Huda, yang beralamat di Nglengkong Kidul, Sumberejo, Musholla At Taqwa dan Paud di Tegal Domban Margorejo, Masjid Bustanul Arifin T, dan Masjid Al Ikhlas di Padukuhan Tempel Lumbungrejo.(arf/whd.kua.tpl)

Selasa, 16 Oktober 2018

Supervisi Nikah Talak Cerai Rujuk triwulan ketiga tahun 2018 di KUA kecamatan Tempel

Tempel (KUA), Apa jadinya, bila pekerjaan tidak ada yang memantau? Atau dibiarkan saja tanpa pendampingan? Tentunya pekerjaan itu hanya sebatas subyektivitas si pelaksana saja, atau seadanya.
Tetapi apabila ada yang mendampingi atau memantau, tentunya apabila ada yg terlewatkan oleh pelaksana bisa segera dilakukan perbaikan dan evaluasi secepatnya. Dan semaksimal mungkin perbaikan- perbaikan dan juga penyempurnaan pekerjaan apabila dihubungkan dengan pelayanan publik maka ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan kepuasan bagi masyarakat umum. Ibarat pabrik mobil mewah, sebelum di gunakan konsumen ada team quality control.
     
Kasi Bimas Islam Kemenag Sleman, Bapak Abdu Na'im, S.Ag bersama Penghulu KUA Tempel, Edi Hirmanta, S.Ag

Di Kementerian Agama, pemantauan ini disebut supervisi. Yang mana pada kesempatan ini langsung dilakukan Bapak Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Sleman Bapak Abdu Naim, S.Ag didampingi Bapak Sucahyono Budi HI selaku pengelola Bimas Islam dan Bapak H. Subagyo, S.Ag sebagai Ketua Pokja Penyuluh,  pada hari ini, Selasa (16/10), melaksanakan supervisi di KUA Tempel. Supervisi ini adalah supervisi triwulan ketiga NTCR tahun 2018 yang sekaligus pembinaan.

Pemeriksaan berkas nikah oleh Pengelola Bimas Islam, Bapak Sucahyono Budi HI

Dalam pembinaan ini Bapak Kasi  berpesan penting nya tiga hal, pertama Untuk administrasi NTCR, KUA Kecamatan Tempel cukup bagus, agar dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk menjaga penampilan KUA Kec Tempel yang sudah baik, kedua, ID card supaya selalu digunakan sebagai sarana komunikasi awal dengan publik. Dan yang ketiga dalam rangka penerapan simkah web, semua hal-hal yang berkaitan agar disiapkan sebaik-baiknya.

Ketua Pokjaluh Kabupaten Sleman, H. Subagyo, S.Ag di ruang Penyuluh KUA Tempel

Sedangkan Bapak H. Subagyo, S.Ag selaku ketua Pokja Penyuluh, dalam pesannya kepada Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kec Tempel, bahwa dalam kedisiplinan pembinaan di lapangan sudah sangat bagus, untuk kelompok binaan agar ditingkatkan minimal 20 dan Alhamdulillah sudah cukup di KUA kecamatan Tempel. (arf/whd.kua.tpl)

Rabu, 10 Oktober 2018

KUA Kecamatan Tempel mengikuti Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan


Tempel (KUA) Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Kec Tempel mengikuti rakor penyusunan draft nota kesepahaman (MoU) penanggulangan masalah sosial dan penanggulangan kemiskinan (10/10/2018) di Padukuhan Sokamartani, Desa Merdikorejo Kecamatan Tempel. Pada Acara yang juga dihadiri unsur pemerintah, Lazis MUH, NU, Lumbung Zakat, WKSBM (Dinsos) terungkap bahwa Angka kemiskinan di Kecamatan Tempel 2018 diatas rata- rata yaitu 14,3 %. Maka dari itu, rakor tersebut sebagai bentuk langkah awal dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Suasana rakor penanggulangan kemiskinan di Desa Merdikorejo Kecamatan Tempel

Dalam menanggulangi kemiskinan, tentunya tidak bisa hanya dilakukan secara sepihak, tetapi mau tidak mau harus menggandeng beberapa pihak yang terkait, baik dari pemerintahan, Lembaga Swadaya Masyarakat,  Lembaga  Keuangan  Sosial maupun organisasi- organisasi sosial keagamaan.
Kecamatan Tempel memiliki Potensi  Pondok Pesantren 14, Lembaga ZIS 3, WKSBM (Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat), dan Masjid 125 buah, nilai gotong royong, kondisi geografis yang mendukung dan masih banyak lagi.
Sampai saat ini yang terealisasi baru WKSBM 11 buah se-Kecamatan Tempel, dan juga kerjasama  KUA Kec Tempel dengan BAZNAS Kabupaten Sleman dengan Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Berbasis Masjid, yang melibatkan delapan (8) Masjid dari delapan Desa sebagai Pilot Project kegiatan, dan untuk kedepannya akan dikembangkan bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia DMI baik tingkat Cabang maupun Daerah.(Arf/whd.kua.tpl)